Sudah kukatakan bahwa cintaku padamu didasari kasih sayang yang tak terhapuskan, sengaja tak kutulis dalam helai daun lontar, takut angin dan panas memudarkan, biarlah kutulis jadi prasati yang abadi, ketahuilah bahwa perjalannku sudah menepuh berpuluh ngarai, menerobos padang ilalang, luka goresan dan tusukan duri di kaki hanya membuatku lebih berambisi mengejar angan-angan yang aku anggap pasti.
Ketika angin membawa kabar bahwa kamu adalah satu-satunya yang mesti aku cintai, rembulanpun mengamini, memberi kado pada malam yang kuning langsat keemasan, waktu embun masih tidur tak hiraukan kicau burung, aku sudah bangun dan tertegun menatap sinar mentari yang jatuh lewat kisi-kisi jendela.
Sehelai daun jambu jatuh tepat dipelupuk rindu yang mengebu, bunga ilalang bergelinding dijalanan yang berdebu, tersiar kabar asmara yang kau bawa dalam cawan cinta tak terbantahkan memang hanya untukku, untukku seorang, sungguh anugerah paling istimewa, hidangan paling melezatkan dan menggugah selera, sesuatu yang mesti aku bayar dengan keringat dan cucuran peluh tanpa harus mengeluh.
Gerobak bermuatan cinta ini akan aku usahakan sampai pada tujuan, suatu perkampungan penuh damai bergapura keperkasaan, dialiri sungai jernih tempat para bidadari mandi bersolek diri, tempat para dewa membaca mantra, tempat para pujangga menyusun sastra, bahkan mungkin malaikat datang hanya sekedar menyampaikan salam sejahtera.
Bila saatnya tiba diperkampungan itu, kita bangun istana dari pelepah nyiur, dengan dua daun pintu pecahan batu surga, yang selalu akan terbuka, untuk maha raja sampai yang jelata, takkan dibeda-beda, biarlah aroma periuk penanak nasi tercium sampai batas perkampungan, bukan untuk pamer mengundang selera yang sedang dilanda kelaparan, tapi toh memang untuk dibagikan.
Berdo’alah kita di separuh malam, menembus dingin meninggalkan dekapan penuh mesra, aku imami, sebelum kita pergi, menutup mata hingga waktu tak terhingga, usah bersedih, setidaknnya kita tertera pada dada anak-anak kita.
Kini saatnya telah tiba, tanpa harus ragu-ragu, kamu berbisik syahdu, untuk sekedar bilang,“I Love You “.
kenapa tiba-tiba melow? huhuhuhuhu…….
hihiihi i lop u 😀
guprak
romantis banget nih
narasinya bagus banget, pak marko, dipadu dengan font warna pink, ikon cinta yang menggambarkan suasana penuh sentuhan perhatian dan kasih sayang. semoga cinta dan cintanya tak bertepuk sebelah tangan. *walah, apa maneh ini, haks*
wew.. romantis abiz nech…
wah… wempi jadi melayang – layang
soo sweeetttttt :D…
ihh ini buat saya ya…… makasih
*dijitak mas Ubadbmarko*
hmmm… saya ikut dalam irama kata yang indah pak… 🙂
romantis.. 😆
Hiks kok gampang-gampang susah
aduh… romantis bangetttt 🙂
pengen deh rasanya dibuatin tulisan seperti ini sama suami 😛
ihh jadi pengen….
romantisnya …………………………..
duh..jadi malu…*muka memerah*
upz… bukan buat aku yah..hehehe…
Idih romantis
idih berbarisbaris
serupa syair liris….
hehehe..
Salam
Duh jadi termehek-mehek nie 😀
Subhanallah… indah sekali mas….
*ambil tissue, hapus air mata, hapus ingus juga….
wowww,,,romantis sekali,,, pengen deh seromantis ini,,hehe
Untuk semuannya : setelah banyak nulis ternyata jiwa romantisku yang sempet hilang sekarang ketemu lagi, pantesan dulu banyak ce yangg nguber aku ( PD ceritanya ), eh tulisanku emang romantis ya ? kalo emang anda senang silahkan deh kutip saja untuk sekedar tulisan pada surat undangan (cantumkan aja sumbernya, aku ), tapi cuma untuk undangan perkawinan lho, bukan untuk undangan sunatan.
Weks … Pak dhe !! duh duh duh …. romantis timen ya …..
Pasti yang dikirimin puisi ini langsung klepek2 [puisi bukan sih ??]
[…] blog berbahasa aneh hehe, tukang komik yang asik sik.. dan wanita yang lagi berfilosofi… lalu yang mulai belajar romantisme […]
mustinya di calonin sebagai pria romantis 2008
*langsung dapat makan gratis*
gerobak cinta ? wih …. habis
sunatankawinan pak ? atau dikawinin, atau dipaksa kawin ? wadah selamat ya pak, slamet !/…WOW!!! 😆
*melts*
huhuhuuuu… romantis skaleee….
uhuyyyy… romantis pisan euy…. 🙂
ciaaaa… indah benerrrrr ^_^
penggambarannya bagus euy… saya jadi berusaha ngebayangin tempatnya, suasananya n’ peristiwanya… 🙂
tentang cinta… ada kata2 bagus pak anis matta : “Tidak semua kata cinta lahir dari cinta, sebab tidak semua yang terkata selalu datang dari jiwa”.
yaaahh,, itung2 antisipasi hehehheee
I Love You juga,sobat.
salam
wahhhh…. tulisannya pake pink lagi….jannn.
you love me? i’m so sorry… i’m not homo… wakakakakakk
weeh….pink deh, suasanan hatinya sedang berbunga-bunga ya pak
tsahhhhh
si om gayaaaaa
huuhuhuhuhuh
tumben baca yang beginian disinih huhuhuhu
berasa palentin nih ping ping an cicintaan 😀
wahh..segerobak muatan cinta..bukan sekeranjang cinta lagi yaa??hmm..kepenuhan klo pke keranjang..jadi Geronak cinta
Wait..Gerobak CInta?? hmm..bukan gerobak Bandung ya..upps..salah itu sih tempat makan aku di plaza dago klo mkn siang krn dkt kantor.Hehe..
Weeeeww……Tulisannya ROOMANTISS ABIIISSSSSS…..