KETIKA ANGIN MENGGESEK BIOLA

July 11, 2010

Matahari bernyanyi

ketika angin menggesek biola

mengiringi

dan akupun berdiri

menginjak rumput

permadani.

Ada gumpalan awan disana

bercerita tentang cinta

yang tertanam

dalam akar pepohonan.

Banyak yang mesti  dipahami

tentang anugrah

tentang hidup ini

yang terlukis pada lembah

dan bukit di atas sana.

Angin tak henti

mengesek biolanya

dalam sepi

tanpa riuh tepuk tangan.


Goresan statusku

January 29, 2010

Hari ini ingin ku buat empat persegi, dan kutulisi puisi di setiap sisi, empat sudutnya bunga indah kutanami, ditengahnya berdiri menara harapan penuh ambisi.

Malam ini ingin kubuat lingkaran, dari pantulan sinar rembulan, meski  terangnya hanya temaram, namun berharap  menerangi kegelapan, untuk menyusuri lorong persahabatan.

Bunga flamboyant di prapatan, berhamburan tertiup angin malam, bukan aku tak hiraukan terpaannya, jujur saja bahwa aku terperangah, merasakan sentuhan daun jatuh dipelukan.


RENUNGAN KOORDINAT CARTESIUS

November 5, 2009

Kehidupan adalah sebuah bidang dengan dua kewajiban, kewajiban vertikal dan kewajiban horizontal, perpotongan dua garis tersebut adalah titik asal yang menciptakan empat daerah kuadran, kuadran 1 adalah alam dimana kita belum terlahir, kuadran 2 adalah alam kehidupan dunia ini, kuadran 3 adalah alam setelah mati, dan kaudran 4 adalah alam kebangkitan nanti. TUHAN MAHA SEGALANYA.

( renungan sebagai pemanasan untuk bisa kembali ke sini, salam hangat untuk semua sahabat ).


PARANOID, ATAU GILA KARENA FACEBOOK ?

May 28, 2009

Yang halal jelas dan yang haram jelas. Di antara keduannya ada perkara-perkara yang kelam (kabur). (HR. Al Bukhari)

Beberapa hari ini menutup sementara situs kesayangan ini, selain ide lagi mampet sedikitnya terbawa arus yang sedang trend tentang facebook, apa, bagai mana dan ada apa, tentu aku merasa perlu untuk mengikuti dan melibatkan diri.

Berhari-hari mengikuti, menulis status dari mulai yang serius, normatif, canda dan guyon dilakukan, hasilnya memang happy dan fun saja sesuai editor tentang saya di halaman profile bahwa saya tidak istimewa dan hanya ingin bergembira saja.

Terbuki, meskipun tidak semuanya, seserius apapun status yang dituliskan  akan chaos juga dengan munculnya komentar yang menyerempet ke arah guyonan dan ahkirnya sangat sulit menyimpulkan apa makna yang bermanfaat dari status yang di up date tersebut selain happy dan fun saja, itupun bagi orang yang tidak mudah tesinggung. Dan memang demikian adanya sebab kalau mau serius atau urgent jangan lewat fb sudah saja di sms, telepon atu datangi ketempatnya.

Diskusi pernah dilakukan, tentunya dalam kotak pesan bukan diberanda, teman baru yang baru dikenal menyatakan bahwa berada di beranda fecebook harus siap dicela dan mencela, sebab jika tidak mau dicela dan mencela ya sudah nongkrong saja nonton sinetron di depan pesawat televisi, dan kenyataannya yang dialamai memang begitu, meskipun ada fasilitas delete rasanya hambar jika komentar yang masuk dipilah dan dipilih seakan membatasi hak dan ruang orang lain untuk berekspresi.

Kelihatannya akan terlalu jauh jika harus  membahas manfaat dan mudharat situs jejaring sosial ini, karena hal itu akan pulang kembali pada orang yang mempergunakannya, satu hal yang membuat hidup ini terasa mimpi adalah bertemunya dengan teman-teman dan sahabat yang hampir dua puluh tahun tidak bertemu, dengan saling tukar wajah yang kelihatan lucu karena perubahan waktu, canda dan tawa pun mengalir bak kembali kemasa silam, sesuatu yang sulit terjadi kalau bukan karena facebook.

Kini saatnya kembali mengisi hari-hari dalam situs yang kucintai, semoga saja saya, teman-teman tetap berdedikasi untuk menyikapi teknologi baru tetapi bisa menghasilkan sesuatu yang baru.

Aku pulang……., aku rindu rumahku……,

Salam semangat, salam bloger !!!


Pantun Kolabloger ( part-1 )

April 27, 2009

 

Terlihat ganteng pak Syawali

Melangkah tegap seperti robot

Selamat datang di blog kami

Yang sederhana tak berbobot

 

Hujan gerimis dipagi buta

Antar belanja ibu Edratna

Saya menulis anda membaca

Semoga saja memberi makna

 

Jemur kedele di atas genting

Tersenyumlah hey Kidungjingga

Tak ada ide untuk berposting

Berpantunlah ala pujangga

 

Ekaria orang Sumatra

Pergi dandan dan bergaya

Bergembira berceritra

Meski hanya di alam maya

               

Yari NK memang berkumis

Berdandan ala seorang turis

Cari teman dengan menulis

Persahabatan semakin manis

 

Sorowako mamah Rita

Berenang-rengan di lepas pantai

Merokok kadanglah lupa

Memang ngeblog terasa santai

 

Bunga merekah di dalam taman

Ketika baca tulisan Rindu

Bukanlah hanya mencari teman

Tapi juga bertambah ilmu

 

Tukang obat bersahaja

Nyimpan resep dalam karung

Saran  untuk para sahabat

Tersenyumlah jangan murung

 

Kucing keren mencari ikan

Dapat empat di tanggul kali

Itulah yang bisa saya sajikan

Berharap sempat berpantun lagi

 

Ikan teri ikan sepat

Kalu mau koalisi harus cepat

( itu mah pantunnya Annas Urbaningrum ).

 

 

 

 

 


Pengakuan seorang laki-laki

March 19, 2009

Jika tak mau dikatakan munafik, bahwa semua laki-laki normal pertama kali akan tertarik pada kecantikan fisik lawan jenis, soal kedua bahwa kecantikan seorang wanita ada yang lebih hakiki selain kecantikan fisik, yakni kecantikan jiwa ( iner beauti ). Tetapi dua hal tersebut bukanlah dua sisi mata uang, sebab cantik fisik tidak selalu menjamin cantiknya jiwa, lain halnya seorang wanita yang cantik jiwanya pasti akan terlihat cantik fisiknya minimal menurut pendapat kekasihnya.

Meskipun kecantikan seorang wanita itu relatif, namun yakin 99,99 % semua bloger laki-laki akan berpendapat bahwa Luna Maya, Sofia Latjuba, Tina Talisa dan Rahma Sarita,  adalah deretan wanita cantik yang ada didunia, jika tidak ada yang mengakui maka anda termasuk yang 0,01 % dan perlu memeriksakan diri pada dokter jiwa atau minimal bermeditasi di dalam gua.

Sealim apapun seorang laki-laki pasti jelalatan melihat cantiknmya fisik seorang wanita, hanya kendali diri saja yang mebuat kadar lelaki itu dikatakan alim. Lirikan pertama memang adalah rezeki, kedua dan ketiga apalagi sampai melotot mata simeuteun itu mah sudah  termasuk musibah.

Sudah menjadi kodrat laki-laki mengagumi kecantikan seorang wanita, dari mulai era Cleopatra, Rorojongrang sampai ramainya kasus Keket dan Andi Soraya, tidak dapat dipungkiri dan jangan heran jika seorang laki-laki ada yang selingkuh, ( maaf ) mengkoleksi, poligami sampai nekad nikah siri.

Uang harta dan kedudukan kelihatan masih menjadi pemikat kaum laki-laki untuk menjerat wanita-wanita cantik, mungkin tidak semuanya benar, tetapi yang perlu penelitian lebih lanjut adalah tidak berbanding lurusnya antara laki-laki mengagumi kecantikan wanita dengan wanita mengagumi kegantengan kaum laki-laki, bisa dilihat angota WAGs lapangan hijau di Eropa dan kini WAGs F1 semuanya bisa dibilang wanita cantik, tetapi mungkin juga selebritis lapangan hijau dan F1 memang ganteng-ganteng.

Sebagai seorang laki-laki tidaklah munafik, sama mengagumi kecantikan para wanita, tetapi kekaguman tersebut tidak menjadikan ingin mengejar, menguasai apalagi sampai ingin memiliki dan menikahi siri, bukan juga karena termasuk suami-suami takut istri, tetapi cinta yang tulus dari seorang istrilah yang menjadi kendali dan memusnahkan pikiran-pikiran miring yang merasuki, apalagi dengan dua buah hati, kakak yang ganteng dan ade yang cantik, ( menurut bapaknya), cukup sudah satu istri yang sampai kini tak habis-habis ( cinta dan kasih sayangnya ).

Nah jika ada yang berkata : “ Jadikan aku yang kedua “ mungkin anda perlu siap-siap untuk kecewa.


EMOSI HENING

February 21, 2009

Hening ini tak meredam gundah gulana yang bergelayut mengisi kepenatan bathin yang bergelora, meskipun disana ada cinta, tapi ada juga amarah, penyesalan, kejengkelan campur aduk bagai semangkuk sop buah yang tersaji kala matahari berada di ubun-ubun langit. Bercermin terasa penat apalagi begitu muak melihat retakan-retakan kaca yang tidak begitu beraturan, entah kemana harus berlari mencari celah diantara batu-batu yang sulit untuk dibelah, ke timurkah yang penuh dengan lumpur ? ke selatankah yang penuh keserakahan ? ke utarakah yang penuh dengan kemunafikan ? atau ke barat yang sudah penuh sesak ?. Mungkin tengadah satu satunya jalan, dan terbang menembus asa biru sambil mengasah ketajaman sayap agar otot-otot kuat sekokoh tali jembatan pasopati. Hening mulai pecah, raungan sepeda motor menimpali lolongan anjing-anjing dipersimpangan, makin lama makin jauh dan hilang diujung gendang telinga, jengkrik peliharaan pun berhenti bukan karena bulu yang lepas, tapi karena sudah dimakan tikus, Hening lagi. Kertas, buku, kartu nama, bon, semua berserakan menertawakan. Dasi dilonggarkan, kemeja digulungkan, merebah dikursi memegang kepala meski ada senderan, baligo caleg-caleg disebrang jalan tampak jelas dari jendela makin memuakan karena menutupi bilboard bintang iklan sabun mandi. Sampailah di negeri mimpi penuh khayal, tidak mengapa, kata orang kesuksesan dimuali dari mimpi, akan dibuktikan nanti, semua mimpi indah itu jadi kenyataan, akan kuhadapi kenyataan hari ini, karena hari yang lalu hanyalah memory dan hari esok masih misteri. Ternyata sudah pagi.


DUA KOSONG KOSONG DELAPAN – DUA KOSONG KOSONG SEMBILAN

December 31, 2008

JEJAK ITU SEMAKIN BANYAK

ADA PADA TANAH

PASIR DAN JUGA BATU

JIWA KADANG HAMPA KADANG BERMAKNA

MENGIKUTI HEMBUSAN ANGIN MEMBAWA AWAN

MATAHARI KIAN REDUP

MEMBUNGKAM KENANGAN SEBUAH HITUNGAN

SETUMPUK CATATAN TUAN JURU TULIS

UNTUK DILAPORKAN PADA PAK LURAH

TUTUP BUKU,

ADA TAWA JUGA ADA DARAH DI JALUR GAZA

HARI INI LEMBARAN MASIH KOSONG

CATAT YANG BAIK-BAIK SAJA

DAN JIKA ESOK MATAHARI MENYERUAK

BANGUN LEBIH PAGI

MELIHAT TETES EMBUN PADA DAUN

BERHARAP DUNIA LEBIH ANGGUN

BERBALUT CINTA MERAH MARUN

DAN BERLANJUT SETIAP GANTI TAHUN


LUMPUR ITU MASIH MENYERUAK

December 28, 2008

LUMPUR LAPINDOAkhirnya sempat ngeblog lagi, kesibukan di KM 26 Surabaya-Sidoarjo cukup melelahkan, 14 jam menyusuri pantura berakhir di ujung Tol Malang-Pasuruan, memang buntu, karena jalan Tol itu telah menukik memasuki lautan lumpur yang mengerikan itu, kesempatan tidak disia-siakan untuk menyaksikan langsung suasana disana. Minggu pagi yang mendung, dengan tiket 2500 sebagai sumbangan meniti tanggul yang masih terus diperkuat, entah sampai kapan karena semburan tak mau berhenti jua, sebenarnya pemandangan yang didapat bukanlah keindahan yang seperti mengunjungi danau atau pantai, namun kengerian menyaksikan rumah yang tinggal puing atap dan pohon yang meranggas disinggahi burung yang memburu capung, karena tidak ada ikan yang hidup disana. Semakin siang semakin cerah, bumbungan asap dari semburuan utama makin jelas, sejauh mata memandang lautan lumpur semakin jelas hitam keabuan. Melihat situasi begini, apakah kita hanya akan menyalahkan alam ? dan berkata ini sebuah bencana ? sementara sisi keserakahan manusia terabaikan demi sebuah ambisi. Entah kata-kata apa lagi yang mesti diucapkan, hanya perasaan diri ini begitu kecil dan tiada apa-apanya dihadapan alam ciptaan Tuhan.  Aku beranjak pulang dengan kepingan VCD sebagai buah tangan hasil karya anak-anak Karang Taruna yang mengabadikan rentetan bencana kampung halaman yang tinggal kenangan.


Celoteh pekan ini

November 17, 2008

Elegi Bandung Utara

Kembang ilalang tertiup angin di Ciumbuleuit

Merebah rasa tak teraba

Mengusik hati yang lagi sepi

Kembang ilalang tertiup angin di Ciumbuleuit

Melayang sampai ke ujung jalan

Memberi harapan dan angan-angan

Meski agak terburu buru

Berpacu dengan gelayut awan

Takut becek jalan tertimpa hujan

Kembang ilalang bergoyang ditiup angin

Etah sampai kapan bisa bertahan

pic_0006

Sehelai Daun Jambu

Bintang berkedip tak berbulu mata

satu diutara, satu diselatan

terhalang tirai daun jambu

yang rimbun di halaman depan

Ketika helai tersingkap angin

jatuh, menimpa rindu

tersingkap sedikit bisa ngintip

dari celah daun jatuh

Kutunggu angin bertiup kencang

berharap daun rontok berantakan

pada musim gugur bulan depan

dan bulan dimakan naga.